Senin, 18 April 2011

Infeksi Pylori Berhubungan dengan Kanker Lambung

image BELAKANG ini, infeksi bakteri heliobacter pylori (h pylori) mendapat perhatian besar dunia medis, karena terbukti berhubungan dengan kanker lambung. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa penderita dengan riwayat atau infeksi h plyori mengalami resiko kejadian kanker lambung sebanyak 2,7 hingga 12 kali. Resiko itu meningkat terutama ketika infeksi h pylori terjadi saat usia muda.
Prevalensi h pylori di setiap negara sangat bervariasi. Di negara maju, prevalensi h pylori tidak lebih dari 40% dengan usia muda dan remaja mempunyai kejadian infeksi lebih rendah dibanding usia dewasa. Tetapi di negara berkembang, prevalensi infeksi pada anak di bawah umur lima tahun lebih tinggi. Angka kejadian infeksi h pylori meningkat dengan cepat dan tinggi.
''Hal ini menunjukkan bahwa infeksi h pylori terjadi pada usia dini,'' kata Prof dr Muhammad Juffrie SpA(K) PhD, saat menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Kedokteran di Balai Senat UGM, Jumat (4/2).
Data menunjukkan prevalensi infeksi h pylori pada anak di Indonesia juga bervariasi. Penelitian di Jakarta menunjukkan prevalensi infeksi mencapai 20%, di Mataram 40%, dan di Yogyakarta diketahui 25% dari pasien yang datang ke RS Sardjito mengeluhkan sakit perut yang berulang.
Keganasan lambung merupakan hasil dari serangkaian proses yang dipicu oleh infeksi h pylori yang ditandai dengan akumulasi gangguan molekuler. Keganasan lambung merupakan salah satu tumor dengan frekuensi metilasi gugus.
Menghilangkan bakteri h pylori pada anak bisa mencegah proses epigenetik keganasan kanker lambung, sehingga kejadian kanker lambung saat dewasa bisa dihindari. Penentuan eradikasi infeksi pada bakteri itu saat masa anak-anak merupakan masa emas karena epitel lambung belum mencapai fase pre kanker akibat proses epigenetk dari infeksi h pylori.
''Jika eradikasi dilakukan setelah masa anak-anak di mana epitel lambung sudah pada stadium pre kanker, maka eradikasi ini tidak bermanfaat untuk mengubah epigenetic kanker lambung,'' urai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UGM itu.
Kondisi tersebut menurut dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi itu, menjadi sebuah tantangan bagi para dokter spesialis anak untuk lebih mencermati gejala tanda yang muncul. Selain itu juga melakukan  pemeriksaan penunjang diagnosis infeksi h pylori sehingga diagnosis bisa ditegakkan sedini mungkin dan eradikasi dapat lebih awal sebelum terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar